Sabtu, 27 Oktober 2018

Tanya Jawab Seputar Kacamata Terapi Kacamata kesehatan Pinhole Viewsonivc Technology Jerman


Tanya Jawab Seputar Kacamata Terapi Kacamata kesehatan Pinhole Viewsonivc Technology Jerman

FAQ

Q: Bagaimana prinsip dasar dari kacamata ini dan apa perbedaan dengan kacamata lensa?

A : Prinsip dasar dari kacamata ini sangat berbeda dengan kacamata lensa yang biasa anda pakai . Pada dasarnya kacamata lensa yang anda pakai membuat mata anda focus dan tergantung pada kacamata lensa tersebut, tetapi Kacamata Terapi ini membuat mata anda focus, tetapi tidak membuat anda tergantung pada kacamata lagi, bahkan di harapkan dengan terapi yang rutin anda sudah tidak usah memakai kacamata lagi .

Q : Bagaimana bisa ? setelah rutin pemakaian , kita tidak usah memakai kacamata lensa lagi ?

A : Pada dasarnya, sejak anda menggunakan kacamata lensa, kacamata anda menjadi semacam tongkat pada mata anda. Akibat anda terlalu bergantung pada kacamata anda, daya penglihatan anda semakin lemah. Kemudian kekurangan dari kacamata adalah kacamata perlu di ganti apabila mata anda makin lemah karena min, plus, atau silindernya bertambah. Dengan menggunakan Kacamata Terapi ini, membuat penglihatan anda akan pulih secara berangsur-angsur. Karena prinsipnya terbalik dengan kacamata lensa biasa.

Q : Kenapa kacamata Terapi ini tidak bisa sekali pakai langsung sembuh ?

A : Kacamata Terapi ini tidak dapat membuat keajaiban hanya dalam penggunaan sehari. Mata anda yang memakai kacamata lensa telah menjadi lemah selama bertahun-tahun akibat ketergantungan memakai tongkat kacamata anda. Daya penglihatan anda yang mulai baik pada awal anda memakai kacamata ini adalah hasil sementara. Mata anda belajar kebiasaan fokus dengan penggunaan harian Kacamata Terapi ini melalui istirahat mata dan latihan fokus pada mata.

Q : Siapa saja yang bisa memakai atau menggunakan kacamata Terapi ini ?

A : Kacamata Terapi ini di buat khusus untuk mereka yang memakai kacamata atau contact lens karena rabun jauh, rabun dekat, dan silinder. Dapat memperbaiki daya penglihatan yang lemah bagi semua golongan termasuk pelajar SD, SMP, SMU dan juga orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun. Jadi tidak ada batasan

Q : Apakah ada efek samping atau kontra indikasi dari pemakaian kacamata Terapi ini ?

A : Kacamata ini tidak ada efek samping sama sekali, karena tidak terbuat dari bahan yang berbahaya dan tidak ada unsur yang di makan ; di masukan kedalam tubuh atau mata. Jadi benar-benar aman 100%. Hanya yang perlu di perhatikan adalah : Jangan memakai Kacamata Terapi ini sewaktu menyetir, mengendarai atau menaiki kendaraan bermotor karena pada saat menggunakan kacamata ini focus mata anda sedang di perbaiki . Dan jangan menggunakan kacamata ini untuk langsung melihat sinar matahari .

Q : Berapa lamakah kaca mata ini bisa dipakai?

A : Anda bisa memakainya selama mata anda belum pulih total. Namun jika mata anda sudah merasa pulih total anda bisa menghentikannya atau tetap memakainya. Karena kacamata ini terbuat dari bahan pilihan dan tidak mempunyai efek samping apapun terhadap pemakai .

Q : Apakah ada garansi money back untuk produk kacamata?

A : Untuk money back tidak ada garansi, karena pemakaian kacamata ini harus rutin tiap hari, minimal 2 jam perhari. Karena kalau tidak rutin pemakaian kacamata ini, akan mulai dari awal lagi.

Q : Saya mengetahui ada distributor yang menjual kacamata sejenis Made In USA dengan harga Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah). Apa perbedaannya dengan kaca mata ini?

A : Kaca mata Terapi ini kami merupakan produk korea sehingga harga yang kami tawarkan jauh di bawah kaca mata made in USA karena terkait dengan prosedur impor yang lebih rumit dan mahal, juga biaya produksi yang lebih tinggi. Akan tetapi jangan khawatir mengenai kemampuan kaca mata yang kami tawarkan, meskipun harganya jauh lebih murah, kemampuan yang ditawarkan setara karena menganut teknologi yang sama dengan desain model yang lebih modern sehingga cocok bila dipake anak muda.


Untuk sembuh total, Anda harus ikuti 3 langkah penting ini :
Lepas Kacamata sesering mungkin. Gunakan Kacamata Terapi ini sebagai pengganti kacamata dan alat latihan.
Life style yang salah, perbaiki segera. (seperti membiarkan mata melek tanpa mengenal istirahat dll.)
Latihan mata. Latih untuk rileks.

Dan untuk sangat diperhatikan janganlah menggunakan kaca mata terapi pinhole ini dalam mengendarai kendaraan atau dalam menjalankan mesin.
 


Oftalmologi

Penelitian Ilmuwan Islam Dalam Bidang Oftalmologi

Oftalmologi atau ilmu pengobatan mata telah dikenal di Dunia Islam sejak abad ke-10 masehi, ketika para ilmuwan Muslim melakukan penelitian besar-besaran terhadap karya-karya ilmuwan Yunani. Hasil penelitian itu kemudian menggairahkan kerja-kerja ilmiah di bidang optalmologi yang ditandai dengan munculnya karya-karya monumental seperti kitab Tadzkiratul Kahhaliin dan Al-Kahhal.
Pada tahun 1905 Profesor J Hirschberg, seorang pakar mata dari Jerman, melakukan penelitian tentang asal-usul oftalmologi bersama Asosiasi Medis Amerika yang berbasis di California.

Hirschberg mendapatkan fakta bahwa selama 250 tahun para ilmuwan Muslim telah memproduksi buku pegangan dasar-dasar optalmologi sebanyak 18 kitab. Ini lebih jauh lebih besar dibandingkan dengan ilmuwan-ilmuwan Yunani sepanjang Hippocrates hingga Paulus yang selama 1000 tahun hanya menghasilkan 5 kitab. Hirschberg menemukan kitab-kitab spesialis mata yang ditulis ilmuwan Muslim terdapat sekitar 14 kitab yang masih ada hingga kini. Sepanjang tahun 800 hingga 1300 Islam telah melahirkan tidak kurang dari 60 dokter spesialis mata yang juga menulis textbook dan monograf ilmu pengobatan mata, sementar itu di Eropa sebelum abad 12 tidak memiliki seorang pun dokter mata. Penemuan-penemuan dokter spesial mata Muslim meliputi bola mata, conjuntiva, kornea, uvea, dan retina. Ilmuwan Eropa seperti Gerard Cremona dari Spanyol menghabiskan 40 tahun usianya hanya untuk menerjemahkan karya-karya ilmuwan Muslim. Di antara ilmuwan Muslim yang menuliskan penemuan-penemuan mereka di bidang oftalmologi adalah:
Ali bin Isa
Ali adalah ilmuwan paling terkemuka di antara pakar spesialis mata di zamannya. Dilahirkan di Baghdad, Irak, Ali menulis kitab Tadzkiratul Kahhaliin dan mengembangkan ilmu kedokteran mata hingga menjadi rujukan ilmuwan Muslim lainnya. Kitab Tadzkiratul diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Hirschberg dan Lippert pada tahun 1904 dan ke dalam bahasa Inggris oleh Casey Wood pada tahun 1936. Kitab karya Ali memang merupakan kitab ilmu kedokteran mata yang paling banyak dikutip oleh para ilmuwan lain. Kitab Tadzkiratul pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Persia dan kemudian ke dalam bahasa Latin dan dicetak di Venesia pada tahun 1497. Para ilmuwan yang banyak merujuk karya Ali adalah Ammar bin Ali Al-Mosuli dan Abul Hasan Ahmed bin Muhammad At-Tabari yang menulis Kitabul Mualaja-ul Buqratiyya.

Ammar bin Ali Al-Mosuli
Lahir di Mosul, Irak, sekitar tahun 1010. Ammar menulis Kitabul Muntakhab fi Ilajul Ayn dan banyak melakukan percobaan di Mesir. Buku Ammar banyak mengulas anatomi, ilmu penyakit, enam riwayat penyakit pasien untuk operasi katarak, dan kasus-kasus yang berhubungan dengan radang urat syaraf yang berhubungan dengan mata.

Hirschberg mengungkapkan bahwa Ammar adalah ahli bedah mata paling cerdas dalam literatur Arab. Dalam kitabnya Ammar mengulas sekitar 48 jenis penyakit mata. Naskah kitabnya pertama kali ditemukan di Escorial Library, sebuah perpustakaan di Madrid, Spanyol. Meskipun lebih pendek daripada kitab Tadzikiratul karya Ali bin Isa, kitab karya Ammar berisi hasil-hasil pengamatan asli. Sampai abad ke-20, karya Ammar hanya terdapat dalam bahasa Arab dan sebuah terjemahan dalam bahasa Ibrani oleh Nathan Jew pada abad ke-13. Ammar adalah penemu metode operasi katarak dengan metode pengisapan menggunakan sebuah jarum cekung yang disisipkan melalui limbus, tempat bertemunya kornea dan selaput mata. Hingga hari ini, metode temuan Ammar ini masih dipakai.

Zarrindast Tangan Emas
Abu Ruh Muhammad bin Mansur Abdullah, yang lebih dikenal dengan nama Al-Jurjani / Zarrindast, seorang ahli bedah dari Persia kelahiran tahun 1088, menulis kitab Nurul A?yun. Zarrindast menulis karya-karyanya sepanjang pemerintahan Sultan Malikshah yang terdiri dari 10 bab. Di bab ketujuh dia menguraikan sekitar 30 jenis penyakit mata yang mencakup 3 jenis operasi katarak. Ia juga mendalami anatomi dan ilmu faal mata. Sebuah bab dalam kitabnya membahas penyakit mata seperti katarak, trakhom, skeral, dan korneal.

Al-Ghafiqi
Muhammad ibn Qassoum ibn Aslam Al-Ghafiqi (wafat tahun 1165) berasal dari Spanyol. Ia menulis kitab Al-Murshid fil Kuhl. Al-Ghafiqi banyak merujuk kepada karya Ammar bin Ali Al-Mosuli tetapi lebih menekankan penelitian pada jaringan otak yang berhubungan dengan mata. Masyarakat Cordoba sangat menghormati Al-Ghafiqi. Hingga kini nama Al-Ghafiqi terukir di rumah sakit di Cordoba, yang dipakai sebagai cara untuk mengenang jasa-jasa ilmuwan tersebut.

Ibnu Haitam
Dilahirkan pada tahun 965, Ibnu Haitam adalah orang pertama yang menjelaskan bahwa semua penglihatan mungkin terjadi karena sinar refraksi cahaya. Temuan-temuan Ibnu Haitam dikembangkan dan disebarluaskan oleh ilmuwan Persia, Kamaluddin (wafat tahun 1320) yang banyak mengamati alur dari sinar cahaya di bagian dalam kaca dalam rangka menguji pembiasan dari cahaya matahari saat hujan menetes.

Kamaluddinlah orang yang pertama kali menjelaskan asal-usul gejala primer dan sekunder pelangi.Hirschberg mendapatkan fakta bahwa selama 250 tahun para ilmuwan Muslim telah memproduksi buku pegangan dasar-dasar optalmologi sebanyak 18 kitab. Ini lebih jauh lebih besar dibandingkan dengan ilmuwan-ilmuwan Yunani sepanjang Hippocrates hingga Paulus yang selama 1000 tahun hanya menghasilkan 5 kitab. Hirschberg menemukan kitab-kitab spesialis mata yang ditulis ilmuwan Muslim terdapat sekitar 14 kitab yang masih ada hingga kini. Sepanjang tahun 800 hingga 1300 Islam telah melahirkan tidak kurang dari 60 dokter spesialis mata yang juga menulis textbook dan monograf ilmu pengobatan mata, sementar itu di Eropa sebelum abad 12 tidak memiliki seorang pun dokter mata. Penemuan-penemuan dokter spesial mata Muslim meliputi bola mata, conjuntiva, kornea, uvea, dan retina. Ilmuwan Eropa seperti Gerard Cremona dari Spanyol menghabiskan 40 tahun usianya hanya untuk menerjemahkan karya-karya ilmuwan Muslim. Di antara ilmuwan Muslim yang menuliskan penemuan-penemuan mereka di bidang oftalmologi (http://kaca-mata-terapi.blogspot.com/2012/02/)


Rahasia Peluang Usaha Kacamata :
Klik!
 https://josskacamata.blogspot.com/p/peluang-bisnis-peluang-usaha.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara Menggunakan Kacamata Pinhole Asli, Harga Kacamata Vision Therapy Health Glasses, Kacamata orthoptic

Harga kacamata pinhole asli, Harga kacamata vision therapy health glasses, Kacamata orthoptic, Cara menggunakan kacamata pinhole,Kacamata k...